Archipelagotimes.com – Sebuah video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan sekelompok warga Rohingya yang meminta buah rambutan di salah satu rumah warga di Pekanbaru pada Rabu, 18 Desember 2024. Video yang diunggah oleh akun TikTok @Dwi Jelita Sari ini menampilkan kelompok tersebut datang dengan membawa ember, siap menampung buah rambutan yang tergantung lebat di pohon depan rumah pemiliknya.
Dalam rekaman tersebut, terlihat bahwa buah rambutan yang sudah matang dan memerah menggoda pengunjung untuk memetiknya. Namun, suasana berubah tegang saat ibu-ibu pemilik rumah mulai mengusir warga Rohingya yang dianggap sudah mengganggu kenyamanan dan meresahkan lingkungan. Tak lama setelah itu, seorang pria yang sedang menggendong anaknya turut meminta mereka untuk meninggalkan halaman rumah tersebut.
Pemilik pohon rambutan, melalui akun media sosialnya, mengungkapkan niat baik mereka semula yang ingin berbagi dengan pengungsi Rohingya. “Awalnya kami memberikan rambutan dengan ikhlas. Namun, kedatangan mereka yang datang berkelompok dan permintaan yang terus bertambah, bahkan dengan nada marah, membuat kami merasa sangat tidak nyaman,” kata @Dwi Jelita Sari.
Dalam pernyataan tersebut, disebutkan bahwa pengungsi tersebut tidak hanya meminta buah rambutan, tetapi juga mendesak agar seluruh buah yang ada di pohon harus diberikan kepada mereka untuk dibagikan kepada sesama pengungsi. Merasa semakin tertekan, pemilik rumah kemudian meminta bantuan dari Pemerintah Kota Pekanbaru untuk menangani situasi yang dirasa semakin meresahkan.
Insiden ini menjadi sorotan publik dan memicu perdebatan mengenai pengelolaan bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Rohingya, serta pentingnya menjaga rasa saling menghargai antara warga setempat dan para pengungsi yang sedang mencari perlindungan.