Archipelagotimes.com – Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, saat ini memiliki 37 provinsi yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Namun, pada awal kemerdekaannya tahun 1945, negara ini hanya memiliki delapan provinsi. Provinsi-provinsi tersebut adalah Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Maluku, Kalimantan, dan Sulawesi. Pada masa itu, Papua, yang kini menjadi bagian penting dari Indonesia, belum tergabung. Wilayah Papua baru resmi menjadi provinsi Indonesia pada tahun 1964 dengan nama Irian Barat. Mari kita telusuri peran delapan provinsi pertama dalam perjalanan sejarah Indonesia.
- Sumatera: Sang Pelopor di Barat Dipimpin oleh Teuku Mohammad Hasan, Sumatera menjadi salah satu provinsi terbesar di awal kemerdekaan. Wilayahnya mencakup seluruh daratan pulau Sumatera dan pulau-pulau sekitarnya, dengan ibu kota yang terletak di Bukittinggi. Hingga kini, Sumatera telah berkembang menjadi sepuluh provinsi, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan lainnya. Bukittinggi tetap menjadi kota bersejarah dan pusat perdagangan penting di Sumatera Barat.
- Jawa Barat: Rumah Bandung yang Bersejarah Jawa Barat, dengan ibu kota di Bandung, telah menjadi pusat penting sejak awal kemerdekaan. Dipimpin oleh Sutardjo Kartohadikusumo, wilayahnya saat itu mencakup Banten dan Jakarta. Bandung tidak hanya dikenal sebagai ibu kota provinsi tetapi juga sebagai simbol perjuangan melalui Konferensi Asia-Afrika yang diadakan di kota ini pada tahun 1955.
- Jawa Tengah: Tempat Lahir Keberanian R. Panji Suroso memimpin Jawa Tengah saat Indonesia baru merdeka. Wilayah ini mencakup Daerah Istimewa Yogyakarta yang saat itu belum menjadi provinsi tersendiri. Semarang, sebagai ibu kota Jawa Tengah, menjadi saksi berbagai peristiwa penting, termasuk pertempuran lima hari melawan tentara Jepang pada masa revolusi kemerdekaan.
- Jawa Timur: Konsistensi yang Tak Terbagi Dipimpin oleh R.M. Suryo, Jawa Timur menjadi satu-satunya provinsi awal yang belum mengalami pemekaran hingga saat ini. Surabaya, ibu kotanya, dikenal sebagai Kota Pahlawan karena pertempuran heroik melawan sekutu pada 10 November 1945. Jawa Timur tetap mempertahankan perannya sebagai pusat ekonomi dan budaya di Indonesia bagian timur.
- Sunda Kecil: Melampaui Tiga Pulau Besar Sunda Kecil, dengan ibu kota di Singaraja, mencakup wilayah yang kini menjadi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan sebagian Nusa Tenggara Timur. Dipimpin oleh Mr. I. Gusti Ketut Puja, wilayah ini menjadi cikal bakal provinsi-provinsi di kawasan timur Indonesia yang kini menjadi destinasi wisata internasional.
- Maluku: Kepulauan yang Strategis Maluku, dengan ibu kota di Ambon, memiliki wilayah yang luas, mencakup Maluku Utara hingga Timor Barat. Mr. J. Latuharhary menjadi gubernur pertama provinsi ini. Maluku dikenal dengan hasil rempah-rempahnya yang menjadi incaran penjajah sejak masa kolonial. Kini, wilayah ini telah terbagi menjadi dua provinsi: Maluku dan Maluku Utara.
- Kalimantan: Harta di Pulau Borneo Kalimantan, di bawah kepemimpinan Ir. Pangeran Mohammad Noor, memiliki ibu kota di Banjarmasin. Saat itu, Kalimantan mencakup seluruh pulau Borneo yang kini terbagi menjadi lima provinsi: Kalimantan Barat, Tengah, Selatan, Timur, dan Utara. Wilayah ini menjadi pusat sumber daya alam, terutama kayu dan batu bara.
- Sulawesi: Tanah Rempah dan Pejuang Sulawesi, dengan ibu kota di Makassar, dipimpin oleh R. G.S.S.J. Ratulangi. Wilayah ini dikenal sebagai penghasil rempah dan memiliki peran penting dalam perdagangan internasional. Kini, Sulawesi telah berkembang menjadi enam provinsi, termasuk Gorontalo dan Sulawesi Barat. Makassar tetap menjadi kota utama di kawasan ini.
Delapan provinsi awal ini menjadi fondasi penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Mereka tidak hanya mencerminkan keragaman budaya dan geografi tetapi juga semangat persatuan dan perjuangan yang menjadi dasar berdirinya Republik Indonesia.