Berita

Serangan Siber Menghebohkan: Data Intelijen NSA Bocor 1,4GB ke Publik

×

Serangan Siber Menghebohkan: Data Intelijen NSA Bocor 1,4GB ke Publik

Sebarkan artikel ini
Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat.

Archipelagotimes.com – Sebuah serangan siber besar mengguncang Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat. Seorang peretas berhasil membobol data sensitif lembaga ini, dengan setidaknya 1,4 GB informasi rahasia yang bocor ke dunia maya. Data tersebut pertama kali diunggah ke forum daring oleh akun yang dikenal dengan nama Gostingr pada 9 Juli 2024, lalu, dan langsung menyebar luas, memicu kekhawatiran global.

Bocoran ini berisi informasi pribadi yang sangat sensitif, termasuk nama lengkap, alamat email, nomor ponsel, hingga kontak kantor pejabat tinggi dari pemerintah AS, militer, dan Pentagon. Selain itu, data tersebut juga mencakup rincian komunikasi terkait kemitraan intelijen internasional, yang mencakup aliansi terkenal seperti 5 Eyes dan 14 Eyes, yang melibatkan negara-negara mitra utama intelijen AS.

Menurut pernyataan yang beredar, peretas mengklaim bahwa data tersebut diperoleh melalui pembobolan pada Acuity Inc, sebuah perusahaan yang dikenal bekerja sama dengan pemerintah AS dan sekutunya. Hingga kini, Acuity Inc belum memberikan komentar resmi terkait insiden ini, dan negara-negara anggota 5 Eyes juga belum memberikan penjelasan tentang keaslian data atau dampak serangan tersebut.

NSA, yang berada di bawah Departemen Pertahanan AS, memiliki tanggung jawab utama dalam pengumpulan dan pemrosesan data intelijen global, termasuk pengawasan komunikasi asing dan menjaga keamanan dalam negeri. Lembaga ini dikenal dengan kemampuan luar biasa dalam intelijen sinyal (SIGINT), kriptografi, dan keamanan siber, serta menjalankan operasi spionase menggunakan teknologi dan metode canggih yang sangat terjaga kerahasiaannya.

Bocornya data ini bukan hanya mencoreng citra NSA, tetapi juga menambah kerisauan terkait kerentanannya dalam menghadapi ancaman dunia maya yang semakin berkembang. Hingga saat ini, otoritas terkait masih belum memberikan keterangan resmi mengenai sejauh mana serangan ini mempengaruhi operasi intelijen dan keamanan nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *