Archidaily

Sepak Bola Nasional Diterpa Isu Nepotisme, Shin Tae-yong Jadi Sorotan

×

Sepak Bola Nasional Diterpa Isu Nepotisme, Shin Tae-yong Jadi Sorotan

Sebarkan artikel ini
Erick Thohir dan Shin Tae Yong.

Archipelagotimes.com – Isu pergantian pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia kembali memanas. Nama Shin Tae-yong yang telah membawa perubahan signifikan dalam performa timnas menjadi bahan spekulasi di tengah rumor tentang siapa penggantinya. Menurut Abdullah Kelrey, Founder Nusa Ina Connection (NIC), isu ini tak lepas dari politisasi yang sudah mendarah daging dalam dunia sepak bola nasional.

“Kalau bicara pengganti Shin Tae-yong, kemungkinan besar itu tetap orang dekat Erick Thohir. Temannya Erick Thohir juga itu kok, yang akan menggantikan Shin,” ujar Kelrey, memberikan gambaran tentang pola yang ia nilai sarat dengan nepotisme.

Nepotisme, menurut Kelrey, menjadi penyakit kronis yang menghambat kemajuan sepak bola Indonesia, meskipun negara ini memiliki banyak talenta muda berbakat dan pelatih-pelatih dengan kualitas memadai.

“Bibit pemain kita luar biasa banyak, pelatihnya juga bagus-bagus. Tapi selama nepotisme terus tumbuh subur, hasilnya ya begitu-begitu saja. Sekalipun pelatih timnas didatangkan dari langit, sepak bola kita akan tetap stagnan, hanya berputar di tempat,” tegasnya.

Pernyataan ini menggarisbawahi tantangan besar yang harus dihadapi sepak bola nasional, terutama dalam membangun sistem yang bersih, profesional, dan bebas dari kepentingan politik. Abdullah Kelrey menilai, jika pola ini terus berlangsung, mimpi Indonesia menjadi kekuatan besar dalam sepak bola dunia hanya akan menjadi sekadar wacana.

Di tengah kritik tajam, Kelrey tetap menyampaikan harapan bahwa reformasi yang lebih serius bisa dilakukan. Dengan transparansi dan pengelolaan yang profesional, sepak bola Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat internasional.

“Selama ada keberanian untuk mengubah sistem, saya yakin kita bisa lebih maju. Tapi, kalau hanya bicara di permukaan tanpa aksi nyata, maka sepak bola kita akan terus berjalan di tempat,” pungkasnya.

Apakah reformasi sepak bola Indonesia akan segera terwujud? Waktu yang akan menjawab. Yang jelas, tuntutan publik untuk perubahan semakin menguat, dan dunia menunggu aksi nyata dari para pemangku kebijakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!