Yayasan Gerakan Nelayan Papua Mandiri (GNPM) bersama Organisasi Forum Silaturahmi Papua Barat Daya (Fosil PBD) berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pusat dalam meningkatkan mutu, kapasitas sumber daya, produktivitas, kelestarian alam laut, serta kesejahteraan nelayan lokal, khususnya di Kota Sorong.
Nelayan lokal Kota Sorong membutuhkan dukungan dalam bentuk teknologi perikanan yang tepat guna. Dalam dunia perikanan yang semakin kompetitif ini, penangkapan dengan metode yang terukur dan presisi adalah kunci untuk mencapai hasil yang optimal. Tanpa inovasi dalam pengelolaan sumber daya ini, upaya pembangunan bangsa akan menghadapi tantangan yang serius.
Konsep pemberdayaan nelayan pesisir yang diusung oleh yayasan GNPM dan Fosil PBD bertujuan untuk meningkatkan kapasitas nelayan dalam penangkapan, pengolahan hasil laut, dan pemasaran produk. Untuk mencapai tujuan ini, GNPM berkomitmen untuk memperjuangkan akses sumber daya, termasuk peralatan penangkapan ikan, modal usaha, dan fasilitas seperti cold storage, melalui dukungan dan rekomendasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan setempat.
Sesuai data, alokasi anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2025 mencapai Rp6,22 triliun, dengan Rp2 triliun di antaranya diperuntukkan bagi Pengelolaan Perikanan dan Kelautan. Ini memberikan peluang bagi GNPM dan Fosil PBD untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah serta kementerian terkait untuk memperjuangkan hak-hak nelayan dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Melalui metode pengawasan, pembinaan, dan pemasaran, yayasan GNPM berupaya membantu nelayan dalam mengembangkan usaha. Ini mencakup pembuatan produk olahan ikan, pengembangan wisata bahari, dan mengedukasi nelayan tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Selain itu, GNPM dan Fosil PBD juga berencana memberikan perlindungan sosial bagi nelayan, termasuk asuransi kesehatan, bantuan hukum, dan bantuan sosial lainnya.
Kedua organisasi ini menegaskan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk menjalankan program-program yang mendukung peningkatan mutu sumber daya dan kesejahteraan nelayan.
Dengan mengedepankan tiga metode, yaitu pengawasan, pembinaan, dan pemasaran, mereka berusaha menciptakan kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan laut dan meningkatkan kemampuan nelayan dalam berbagai aspek usaha perikanan.
Dengan potensi sumber daya manusia dan alam laut yang melimpah, pemberdayaan nelayan lokal di Kota Sorong dapat meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup mereka, sekaligus berdampak positif pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Melalui program pelatihan dan bantuan peralatan, GNPM dan Fosil PBD berharap dapat memfasilitasi peningkatan keterampilan nelayan dalam penangkapan dan pengolahan hasil laut.
GNPM dan Fosil PBD berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, dinas terkait, swasta, dan masyarakat, untuk mendukung pemberdayaan nelayan.
Dalam hal ini, mereka mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam mewujudkan cita-cita Presiden Prabowo Subianto terkait swasembada pangan dan pemberantasan kemiskinan melalui optimalisasi sektor perikanan.
Program kelautan dan perikanan yang dicanangkan oleh GNPM dan dikelola oleh Fosil PBD ini diharapkan semakin memperkuat posisi nelayan lokal dalam perekonomian, memperbesar peluang usaha, dan mendukung program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan berbasis ekonomi biru.
Bersama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik untuk nelayan lokal dan melestarikan sumber daya laut yang menjadi aset berharga bagi bangsa.
Oleh: M. Arif Rahabaf, Pendiri Yayasan Gerakan Nelayan Papua Mandiri (GNPM) dan Forum Silaturahmi Papua Barat Daya (Fosil PBD)