MORE ARTICLES

Tambang Bikin Rakyat Makmur atau Cuma Investor?

×

Tambang Bikin Rakyat Makmur atau Cuma Investor?

Sebarkan artikel ini

Oleh : Ilham Husein (Rakyat Biasa)

Archipelagotimes.com – Pernah nggak sih, kalian denger kabar tentang tambang yang jadi momok, tapi juga jadi sumber rejeki buat sebagian orang? Banyak yang bilang, tambang tuh kaya gajah dalam ruangan—gede, kontroversial, dan banyak pihak yang berusaha memanfaatkannya. Tapi, apakah tambang benar-benar bikin rakyat makmur? Atau justru cuma bikin kantong investor makin tebel, sementara lingkungan dan masyarakat sekitar menderita?

Tambang: Duitnya Banyak, Tapi siapa yang Dapet?

Gini, tambang itu nggak cuma soal gali tanah terus dapet emas, batubara, atau mineral langka yang harganya bikin mata silau. Di balik itu, ada soal distribusi duit yang seringnya bikin kita garuk kepala. Investor besar dan perusahaan tambang seringkali jadi pihak yang paling diuntungkan. Sementara, masyarakat lokal yang tinggal di sekitar lokasi tambang, yang katanya jadi “terkena dampak” dari tambang, kadang cuma kebagian debu dan polusi, bukan pundi-pundi.

Sekarang, banyak yang ngaku kalau tambang bisa jadi sumber kemakmuran rakyat. Ada yang bilang, tambang bisa menciptakan lapangan kerja, menambah pendapatan daerah, dan membangun infrastruktur. Tapi, coba deh tanya ke orang yang tinggal dekat lokasi tambang. Apakah mereka bener-bener merasakannya? Atau malah cuma ngerasain kerusakan lingkungan yang bikin hidup mereka jadi lebih sulit?

Dampak Lingkungan: Tambang Itu Nggak Cuma Gali Tanah

Jangan salah, kegiatan pertambangan itu punya dampak yang nggak main-main. Nggak cuma tanah yang bolong-bolong, tapi juga hutan yang hilang, sungai yang tercemar, dan udara yang jadi nggak sehat. Coba bayangin, tambang batubara yang nggak terkontrol dengan baik bisa meninggalkan lubang raksasa yang jadi tempat genangan air kotor. Belum lagi limbah beracun yang dibuang sembarangan ke sungai. Eh, alhasil ikan pada mati, petani gagal panen, dan warga sekitar kena penyakit pernapasan karena polusi.

Pernah denger soal greenwashing? Ini istilah buat perusahaan yang pamer kalau mereka peduli lingkungan, padahal sebenernya enggak. Banyak perusahaan tambang yang gembar-gembor punya program CSR (Corporate Social Responsibility) buat “menyelamatkan” lingkungan. Tapi di balik itu, mereka tetap melanjutkan eksploitasi yang justru merusak alam. Soalnya, gimana mau peduli sama lingkungan kalau eksploitasi terus berlanjut tanpa ada upaya perbaikan yang nyata?

Lalu, Apa Solusinya?

Pasti dong, ada solusi. Yang pertama adalah transparansi. Kalau perusahaan tambang berani jujur soal dampak yang ditimbulkan, mungkin kita bisa cari jalan tengah. Misalnya, pemerintah bisa kasih regulasi yang lebih ketat buat perusahaan tambang, biar mereka nggak semena-mena. Selain itu, penting juga buat melibatkan masyarakat dalam setiap keputusan terkait tambang. Jangan cuma jadi penonton, harus ada peran aktif dari warga lokal biar mereka nggak cuma jadi korban, tapi juga dapet manfaat yang adil.

Yang kedua adalah reklamasi dan rehabilitasi. Jangan cuma ninggalin lubang besar setelah tambang selesai. Harus ada program pemulihan lingkungan supaya alam bisa kembali pulih. Ini nggak cuma untuk kebaikan lingkungan, tapi juga buat generasi selanjutnya yang nantinya akan menikmati alam ini.

Tambang, Bisa Makmur Tapi Harus Adil

Gak ada yang salah dengan tambang kalau dikelola dengan bijak. Tambang bisa jadi motor penggerak ekonomi kalau keuntungan yang didapat bisa dirasakan oleh banyak pihak, bukan cuma segelintir orang. Tapi kalau cuma jadi alat untuk memperkaya segelintir orang dan merusak lingkungan, ya kita yang rugi, kan?

Jadi, tambang bisa jadi solusi buat kemakmuran, asal nggak cuma dimanfaatin buat kantong investor. Harus ada keseimbangan antara eksploitasi sumber daya alam dan kelestarian lingkungan. Kalau nggak, tambang bisa jadi momok yang lebih banyak merusak daripada memperbaiki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!