Archipelagotimes.com – Idul Fitri, atau Lebaran, adalah salah satu momen paling dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Perayaan ini menandai berakhirnya bulan suci Ramadan dan menjadi waktu untuk bersilaturahmi serta berbagi kebahagiaan. Namun, tahukah kamu? Meski sama-sama merayakan kemenangan, hari Idul Fitri nggak selalu jatuh pada tanggal yang sama di semua negara. Ini karena perbedaan cara untuk menentukan 1 Syawal, yang sering melibatkan pengamatan bulan (rukyatul hilal) atau perhitungan astronomi (hisab).
Nah, pada tahun 2025 ini, fenomena perbedaan hari raya Idul Fitri kembali terjadi. Beberapa negara sudah memutuskan merayakan Idul Fitri pada Minggu, 30 Maret 2025, sementara yang lain memilih Senin, 31 Maret 2025.
Berikut ini adalah negara-negara yang merayakan Idul Fitri pada tanggal 30 Maret 2025:
- Arab Saudi : Pengadilan Tinggi Arab Saudi mengumumkan, 1 Syawal 1446 H jatuh pada 30 Maret 2025, setelah hilal terlihat pada Sabtu malam.
- Qatar, Uni Emirat Arab (UAE), Kuwait, dan Bahrain
Negara-negara ini juga mengikuti pengamatan hilal serupa dan menetapkan 1 Syawal pada 30 Maret 2025.
- Palestina, Sudan, dan Yaman* Negara-negara ini juga mengikuti keputusan yang sama dan merayakan Idul Fitri pada tanggal yang sama.
- Lebanon : Mufti Agung Sheikh Abd al-Latif Drian mengumumkan bahwa Muslim Sunni di Lebanon akan merayakan Idul Fitri pada 30 Maret 2025.
Namun, di sisi lain, beberapa negara memilih merayakan Idul Fitri pada Senin, 31 Maret 2025. Negara-negara ini antara lain:
- Oman
- Mesir
- Suriah
- Irak
- Jordan, Maroko, Indonesia, Pakistan, Malaysia, Brunei, India, Bangladesh, Australia
- Irak (untuk otoritas Sunni dan Syiah)
- Tunisia dan Libya
Perbedaan ini muncul karena hilal tidak terlihat di wilayah tersebut pada Sabtu malam, 29 Maret 2025, dan mereka memutuskan untuk merayakan Idul Fitri pada Senin.
Perbedaan tanggal perayaan Idul Fitri ini menunjukkan betapa beragamnya metode yang digunakan oleh setiap negara dalam menentukan awal bulan Syawal. Mulai dari pengamatan hilal hingga perhitungan astronomi, semuanya mencerminkan keragaman dalam tradisi umat Muslim di seluruh dunia.