MORE ARTICLES

Bisnis Properti di Amerika Serikat Melonjak pada 2025, Apa Faktor Pendorongnya?

×

Bisnis Properti di Amerika Serikat Melonjak pada 2025, Apa Faktor Pendorongnya?

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

Archipelagotimes.com – Tahun 2025 menjadi momen kebangkitan baru bagi industri properti di Amerika Serikat. Setelah mengalami tekanan akibat inflasi tinggi dan suku bunga agresif dalam dua tahun terakhir, pasar properti AS kembali menunjukkan performa yang sangat positif. Bahkan, beberapa kawasan mencatatkan lonjakan harga dan aktivitas penjualan tertinggi dalam satu dekade terakhir.

Pertumbuhan Signifikan di Tengah Stabilitas Ekonomi

Stabilitas ekonomi AS pada kuartal pertama 2025 menjadi katalis utama kebangkitan sektor properti. Dengan turunnya suku bunga acuan oleh Federal Reserve dari 5,25% menjadi 4,5% pada awal tahun, para pembeli rumah dan investor properti mulai bergerak aktif. Permintaan terhadap rumah tapak, apartemen, dan properti komersial melonjak hingga 18% dibandingkan tahun lalu.

Kawasan Paling Prospektif

Laporan Zillow dan Redfin menunjukkan bahwa wilayah Sun Belt — seperti Texas, Arizona, dan Florida — menjadi primadona baru. Harga rumah di Austin melonjak 21%, sementara Miami mencatat kenaikan hingga 18% hanya dalam tiga bulan pertama tahun ini. Faktor iklim hangat, pertumbuhan penduduk, dan tren kerja jarak jauh menjadi pemicu utama.

Peran Teknologi dan Green Property

Tren digitalisasi juga turut mempercepat pertumbuhan. Teknologi AI dan big data dimanfaatkan dalam pencarian rumah, penilaian harga properti, hingga sistem pembiayaan. Selain itu, meningkatnya kesadaran lingkungan mendorong permintaan akan green property atau hunian ramah lingkungan, yang kini menjadi nilai jual penting bagi generasi milenial dan Gen Z.

Investor Global Ikut Ambil Bagian

Tak hanya warga lokal, investor global pun kembali melirik properti AS. Stabilitas politik, kebijakan fiskal yang pro-bisnis, serta kepastian hukum membuat AS tetap menjadi “safe haven” investasi jangka panjang. Investor dari Kanada, Tiongkok, hingga UEA terpantau aktif melakukan akuisisi properti mewah dan lahan komersial strategis.

Proyeksi ke Depan

Analis memperkirakan bahwa pertumbuhan sektor properti AS akan berlanjut hingga 2026, terutama bila tren penurunan suku bunga dan kebijakan pembangunan perumahan berkelanjutan tetap konsisten. Pemerintah federal juga mulai memberikan insentif pajak bagi pengembang yang fokus pada pembangunan hunian terjangkau dan smart housing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!