Archidaily

Kesaksian dari Lockerbie: Suara dari Balik Tragedi Ledakan Pesawat Pan Am 103

×

Kesaksian dari Lockerbie: Suara dari Balik Tragedi Ledakan Pesawat Pan Am 103

Sebarkan artikel ini
Foto - Wikipedia

Archipelagotimes.com – Lockerbie, Skotlandia – 21 Desember 1988. Sebuah suara dentuman menggelegar memecah malam yang tenang di kota kecil Lockerbie. Di langit yang mendung, pesawat Pan Am Penerbangan 103 meledak dan menghantam permukiman warga, menewaskan 270 orang – 243 penumpang, 16 awak, dan 11 penduduk setempat.

“Saya masih ingat bau asap dan suara sirene. Seolah dunia mendadak berhenti,” kata Helen McDougall, seorang warga yang rumahnya berjarak 500 meter dari lokasi utama jatuhnya badan pesawat. Saat itu, ia tengah menyiapkan makan malam untuk keluarganya.

Helen menjadi satu dari ratusan warga yang menyaksikan langsung dampak dari salah satu serangan teroris paling mematikan di Eropa. Bom yang meledakkan pesawat itu dipasang oleh agen intelijen Libya, dan tragedi ini menjadi simbol baru dari terorisme lintas negara.

“Kami menemukan paspor, koper, bahkan boneka anak-anak berserakan di halaman,” kenang Stuart Young, saat itu seorang petugas pemadam kebakaran muda yang dikerahkan ke lokasi. “Banyak dari kami tak bisa tidur selama berminggu-minggu. Kami bukan hanya menyaksikan kehancuran, kami ikut menjadi bagian dari trauma global.”

Butuh waktu bertahun-tahun sebelum kebenaran terkuak. Pada 2001, Abdelbaset al-Megrahi dari Libya dinyatakan bersalah. Tapi sampai hari ini, masih banyak pertanyaan menggantung soal siapa sebenarnya dalang utama.

Tragedi Lockerbie bukan hanya soal korban jiwa, tapi juga tentang bagaimana masyarakat kecil dipaksa menghadapi trauma global. Saksi-saksi hidup dari peristiwa ini terus menyuarakan kenangan mereka, sebagai pengingat akan pentingnya keadilan dan empati lintas batas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!