Kalau Tidak Siap, Jangan Jadi Don?

×

Kalau Tidak Siap, Jangan Jadi Don?

Sebarkan artikel ini

Khusus buat kamu yang masih peduli terhadap Nusantara, negeri nan cantik, penuh dengan beragam budaya dan sumber daya alam.

Archipelagotimes.com – Di tengah riuh rendah lampu kota, Andra—pemuda lulusan luar negeri yang pulang kampung dengan segudang idealisme—menghabiskan malamnya di warung kopi pinggir jalan. Bukan karena tak mampu ke rooftop lounge bintang lima, tapi karena ia penasaran: kenapa banyak orang pintar di negeri ini justru memilih diam saat keadilan diinjak-injak di depan mata? Di kursi plastik reyot itu, ia mendengar keluhan Pak Made, sopir angkot, soal tarif BBM yang tak sinkron dengan ongkos hidup. “Anak saya lulus cumlaude, tapi kerja serabutan. Katanya Nusantara ini sedang naik daun?”

Kontras sosial di Indonesia bukan sekadar narasi sinetron. Berdasarkan data BPS 2024, 1% penduduk Indonesia menguasai hampir 50% kekayaan nasional. Sementara di sisi lain, lebih dari 26 juta orang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Ironisnya, mereka yang mengaku “Don” di balik meja-meja rapat elit seringkali lupa turun ke jalan, lupa mencium bau solar, dan lupa rasa sarden kalengan. Nusantara menjadi semacam panggung, dan rakyatnya figuran dalam drama yang ditulis segelintir tangan.

Lalu muncul istilah-istilah megah seperti “transformasi digital”, “kemajuan berkelanjutan”, hingga “visi Indonesia Emas”. Tapi coba kau tanya Mang Udin yang jual gorengan di pojok stasiun: “Pak, Bapak tahu big data?” Jawabannya mungkin, “Kalau gede mah, yang penting enak digado.” Humor semacam ini bukan cuma menggelitik, tapi menampar: jargon-jargon global tak menyentuh tanah tempat rakyat berpijak. Di mana-mana orang bicara jadi Don, tapi yang muncul cuma “Donat”—bulat, menggiurkan, tapi bolong tengahnya.

Pertanyaannya: kalau tak kuat menampung amanah, kenapa ngotot jadi pemimpin? Kalau cuma mau untung, kenapa tak buka toko saja? Atau jangan-jangan, selama ini kita lebih menghargai pencitraan ketimbang kerja nyata?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!