Archipelagotimes.com – Kemacetan parah kembali melanda kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Penyebab utamanya disebut berasal dari lonjakan arus receiving-delivering kontainer di Terminal NPCT-1. Aktivitas logistik yang tak terkendali ini menyebabkan antrean truk mengular hingga berjam-jam, menghambat pergerakan barang dan berpotensi mengganggu rantai pasok nasional.
Abdullah Kelrey, Founder Nusa Ina Connection (NIC), melontarkan kritik keras terhadap Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Dudy Purwagandhi. Dalam pernyataannya, Kelrey meminta Presiden Prabowo Subianto untuk segera mencopot Menhub karena dianggap gagal memastikan kelancaran logistik di pelabuhan strategis seperti Tanjung Priok. “Kemenhub tak bisa lepas tangan. Ini soal ekonomi nasional,” ujar Kelrey. Sabtu, (19/04/2025).
Tak hanya merugikan pelaku usaha, kemacetan ini juga bisa menjadi bencana logistik jika dibiarkan berlarut. Sebagai pembanding, India sempat mengalami hal serupa pada 2021, ketika pelabuhan Jawaharlal Nehru Port Trust (JNPT) lumpuh akibat overload kontainer dan minim koordinasi, menyebabkan kerugian miliaran dolar dan gangguan pasokan bahan baku industri.
Terakhir, kelrey mendesak agar pemerintah segera membentuk satuan tugas khusus untuk mengurai masalah ini, termasuk digitalisasi manajemen pelabuhan dan transparansi jadwal bongkar-muat. Jika tidak segera ditangani, Indonesia bisa tertinggal dalam kompetisi logistik global dan menjadikan pelabuhan nasional sebagai titik lemah ekonomi era Prabowo.
