Archipelagotimes.com – Direktur Eksekutif Etos Indonesia Institute, Iskandarsyah, mengaku menerima ancaman dari nomor tak dikenal selama dua hari terakhir. Teror ini terjadi usai dirinya membongkar dugaan manipulasi laporan keuangan PT Pupuk Indonesia yang ditaksir merugikan keuangan negara hingga Rp8,3 triliun.
“Nomor teleponnya terus berganti, tapi saya anggap ini bagian dari perjuangan,” kata Iskandarsyah, Minggu (20/4/2025), di Jakarta.
Menurutnya, teror semacam ini adalah risiko yang kerap dihadapi mereka yang menyuarakan kepentingan publik. Ia menyayangkan bahwa justru pihak yang mengungkap dugaan kejahatan negara yang menjadi sasaran intimidasi.
“Lucu saja. Yang pro-rakyat diteror, yang merampok negara malah bebas. Tak ada yang tracking mereka,” ujarnya.
Etos Indonesia tetap akan melanjutkan langkah mereka mengungkap kebocoran keuangan negara. Bahkan, ia membuka kemungkinan akan menyampaikan data secara live di media massa untuk memastikan publik mendapat informasi berbasis bukti. Tegasnya
“Kalau perlu kami tampil live di TV. Supaya publik tahu kami bukan bicara asumsi, tapi berdasar data,” ujarnya menantang.
Iskandarsyah juga mendesak Presiden Prabowo Subianto agar segera memerintahkan Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan. Ia meminta agar direktur utama dan direktur keuangan PT Pupuk Indonesia segera diperiksa dan ditetapkan sebagai tersangka.
Saat ditanya soal langkah hukum terhadap teror yang dialaminya, Iskandarsyah menyebut belum saatnya. “Nanti saja. Setelah mereka (direksi PT Pupuk Indonesia) pakai rompi oranye KPK atau pink Kejagung, baru kami akan laporkan siapa pelaku teror ini,” tegasnya.