Archipelagotimes.com – Dunia kembali kehilangan salah satu tokoh spiritual paling berpengaruh di abad ke-21. Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik yang dikenal dengan pendekatan progresif dan humanisme universalnya, telah berpulang.
Beliau wafat pada usia 88 tahun, Senin, 21 April 2025, setelah berjuang melawan pneumonia ganda. Kabar duka ini disampaikan langsung oleh Kardinal Kevin Ferrell, camerlengo Vatikan, dalam konferensi pers yang penuh haru. Fransiskus menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Gemelli, Roma, tempat ia menjalani perawatan intensif selama berminggu-minggu.
Berikut tujuh fakta menarik tentang perjalanan hidup Paus Fransiskus yang menginspirasi dunia:
1. Paus Pertama dari Amerika Latin
Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina, ia mencatat sejarah sebagai paus pertama dari belahan bumi selatan dan dari benua Amerika Latin.
2. Paus Pertama dari Ordo Jesuit
Sebagai anggota Ordo Jesuit, Fransiskus membawa semangat intelektual dan kesederhanaan khas Jesuit ke dalam kepemimpinannya di Vatikan.
3. Sosok Paus yang Merakyat
Fransiskus dikenal menolak tinggal di Istana Apostolik dan memilih menetap di wisma tamu Vatikan, menolak kemewahan dan lebih suka bergaul dengan warga biasa.
4. Vokal dalam Isu Lingkungan
Ensiklik “Laudato Si” miliknya menjadi seruan global untuk menyelamatkan bumi dan memperjuangkan keadilan ekologis. Ia adalah salah satu pemimpin agama paling vokal soal perubahan iklim.
5. Pendukung Reformasi Gereja
Fransiskus mendorong transparansi dan penegakan hukum di dalam Gereja, termasuk membuka kembali investigasi kasus pelecehan seksual yang sebelumnya ditutup-tutupi.
6. Jembatan Antarumat Beragama
Selama masa kepausannya, ia aktif menjalin dialog lintas agama, bahkan mencatat sejarah dengan mengunjungi pemimpin Muslim dan Yahudi di berbagai negara.
7. Tokoh Cinta dan Perdamaian
Fransiskus adalah simbol cinta kasih tanpa syarat. Ia sering menyampaikan pesan perdamaian kepada pemimpin dunia, bahkan tak segan mengkritik keras perang dan kapitalisme rakus.
Kepergian Paus Fransiskus bukan hanya duka bagi umat Katolik, tapi juga kehilangan besar bagi dunia yang tengah haus akan pemimpin spiritual yang humanis dan inklusif. Warisannya akan terus hidup dalam nilai-nilai perdamaian, kesetaraan, dan keadilan.