Archipelagotimes.com – Siapa bilang perempuan kulit hitam tak bisa jadi ratu industri di awal abad 20? Annie Turnbo Malone justru membalik stigma itu dan jadi ikon wirausaha perempuan yang melegenda.
Lahir pada 1869 di Illinois, Amerika Serikat, Annie Turnbo Malone bukan hanya pebisnis biasa. Ia adalah pionir industri kecantikan khusus untuk perempuan Afrika-Amerika. Di masa ketika akses pendidikan dan bisnis bagi perempuan—terlebih perempuan kulit hitam—masih terbatas, Annie hadir membawa revolusi.
Dengan brand bernama Poro, ia mengembangkan rangkaian produk perawatan rambut yang disesuaikan dengan kebutuhan khas rambut Afro. Tak hanya jualan, Annie juga membangun Poro College—sekolah kecantikan pertama di AS yang juga jadi pusat pemberdayaan perempuan kulit hitam. Di sinilah kekuatan Annie terlihat: ia menggabungkan bisnis dan pendidikan sebagai jalan untuk mengangkat komunitasnya.
Pada puncak kejayaannya di tahun 1922, kekayaan Annie ditaksir mencapai jutaan dolar—membuatnya jadi salah satu perempuan Afrika-Amerika terkaya dan paling berpengaruh saat itu. Ia juga membuka lapangan kerja bagi ribuan perempuan kulit hitam, menjadikan mereka tenaga penjual, guru, dan profesional yang berdiri di atas kaki sendiri.
Sayangnya, nama Annie sering kali tenggelam oleh ketenaran mantan bawahannya, Madam C.J. Walker, yang kemudian juga jadi ikon industri kecantikan. Tapi sejarah mencatat: Annie adalah pelopor sejati yang membuka jalan.
Kenapa Annie Masih Relevan Hari Ini?
Dalam era modern di mana keberagaman dan inklusi jadi topik hangat, sosok Annie Turnbo Malone justru sudah menanamkan prinsip itu sejak 100 tahun lalu. Ia adalah contoh nyata bahwa bisnis bisa jadi alat perubahan sosial—asal ada visi besar dan keberanian untuk menantang norma.
Jika kamu sedang mencari inspirasi dari pengusaha perempuan yang mengubah dunia tanpa perlu spotlight berlebih, Annie Turnbo Malone layak jadi nama pertama dalam daftar.
