More Articles

Pajak Raja dan Pedagang Jalan Sutra

×

Pajak Raja dan Pedagang Jalan Sutra

Sebarkan artikel ini
Illustration Image - Created using Artificial Intelligence (AI) by the Editorial team.

Serial: Keuangan Tahun 1200 — Episode 1

Archipelagotimes.com – Bayangkan tahun 1200. Di tengah padang pasir Asia Tengah, karavan unta berjalan pelan membawa rempah dari India, sutra dari Tiongkok, dan logam mulia dari Persia. Tapi sebelum mereka sampai ke Eropa, mereka harus melewati satu rintangan besar: pajak kerajaan.

Raja dan Pungutan Perjalanan

Pada abad ke-13, Jalur Sutra bukan sekadar jalur dagang—ia adalah napas kehidupan ekonomi Eurasia. Tapi setiap kerajaan yang dilalui pedagang menganggap satu hal: jalur itu adalah milik mereka. Dan seperti pemilik jalan tol modern, mereka menarik pungutan.

Contoh konkret:

Kesultanan Khwarezmia di Asia Tengah menerapkan pajak transit hingga 10% dari nilai barang.

Di wilayah Kekaisaran Mongol (setelah 1220-an), Genghis Khan menawarkan tarif rendah sebagai bentuk insentif dagang—sekitar 2–3% saja, jauh lebih ramah ketimbang kerajaan lain.

Data Historis Menarik:

Menurut catatan penjelajah Ibn Battuta dan Marco Polo, pedagang bisa dikenai hingga 30 jenis pajak berbeda saat melintasi wilayah Asia Tengah ke Eropa Timur. Ini termasuk:

Pajak barang (custom duties)

Pajak kepala (untuk pengawalan)

Pajak istirahat (untuk bermalam di pos dagang kerajaan)

Politik, Keamanan, dan ‘Mafia’ Berkedok Pajak

Tak semua pajak resmi. Banyak pungutan liar yang dilakukan oleh pejabat setempat dengan dalih perlindungan. Sistem ini menciptakan apa yang bisa kita sebut “mafia kerajaan”—resmi, tapi mematikan bagi kelangsungan dagang kecil. Beberapa pedagang bahkan menyuap penguasa lokal demi perlindungan ekstra.

Apakah Ini Awal Mula Ekonomi Global

Dalam konteks globalisasi dini, sistem perpajakan ini sebenarnya memainkan dua sisi mata uang:

Memperlambat mobilitas barang

Tapi juga membangun infrastruktur (jalan, pos dagang, bahkan sistem keamanan).

Banyak analis modern menyebut sistem pajak ini sebagai early fiscal federalism, yang menyerupai Uni Eropa hari ini—di mana masing-masing negara memiliki kebijakan fiskal sendiri, tapi berada dalam jaringan ekonomi yang saling terhubung.

Warisan Abadi Pajak Raja

Meski seringkali dianggap sebagai penghambat, pajak kerajaan di Jalur Sutra menciptakan standar awal dalam sistem keuangan lintas negara. Pedagang belajar beradaptasi, menyiasati regulasi, dan bahkan menciptakan jaringan bawah tanah untuk menghindari pungutan. Sebuah drama ekonomi yang terasa sangat… kekinian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!