Archipelagotimes.com – Kota Batam terus menunjukkan geliat investasi baru di berbagai sektor, mulai dari industri manufaktur hingga pariwisata. Namun, perkembangan ini ternyata diiringi dengan maraknya aktivitas tempat judi ilegal yang semakin terbuka di sejumlah kawasan.
Sejumlah warga mengeluhkan keberadaan tempat judi yang diduga beroperasi tanpa izin resmi. Aktivitas tersebut dinilai dapat mencoreng citra Batam sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) yang sedang berbenah menjadi pusat investasi strategis di Asia Tenggara.
“Batam memang sedang tumbuh secara ekonomi, tapi jangan sampai ini dibarengi dengan tumbuhnya kegiatan ilegal yang bisa merusak moral masyarakat,” kata seorang warga yang enggan disebut namanya.
Pemerintah daerah dan aparat penegak hukum didesak untuk bertindak cepat menertibkan tempat-tempat judi yang beroperasi di luar ketentuan hukum. Sementara itu, para investor berharap iklim usaha di Batam tetap kondusif dan terbebas dari aktivitas yang dapat mengganggu stabilitas sosial.
Selain itu Koordinator Jaringan Aksi Mahasiswa Indonesia (JAM) Jufri menyatakan bahwa, dirinya bersama teman – teman aktivis di Jakarta mengawal kasus ini sampai tuntas dan mendesak Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk copot Kapolda Kepri dan Kapolresta Barelang.
Batam saat ini tengah menarik perhatian investor global berkat posisinya yang strategis serta kemudahan perizinan yang ditawarkan. Namun, jika tidak diimbangi dengan pengawasan ketat terhadap aktivitas ilegal, pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung bisa terancam.
