Archipelagotimes.com – Wakil Ketua Komisi II DPR, Bahtra, menegaskan bahwa Dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua punya misi besar: menyekolahkan anak-anak terbaik Papua, bahkan sampai ke luar negeri. Dalam kunjungannya ke Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (3/5/2025), Bahtra menyampaikan pentingnya keberadaan Daerah Otonomi Baru (DOB) untuk mendukung akses pendidikan.
“Setelah mereka menyelesaikan pendidikannya, mereka harus kembali dan membangun tanah kelahirannya di Papua. Jadi jangan sampai DOB justru menghambat pendidikan. Sebaliknya, harus jadi percepatan,” tegasnya saat ditemui Parlementaria.
Papua Barat Daya sendiri resmi menjadi provinsi baru pada 8 Desember 2022, bersama Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan. Pembentukan DOB ini diatur dalam UU No. 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua UU Otsus Papua, bukan dari UU Pemerintahan Daerah seperti biasanya.
Menurut Bahtra, pemekaran wilayah ini dilakukan demi pemerataan pembangunan dan pelayanan publik yang lebih merata, termasuk infrastruktur dan pendidikan. “Papua tidak boleh tertinggal. Anak-anak Papua punya potensi besar, SDM-nya luar biasa. Saya optimis Papua bisa terus melaju,” tambahnya.
Meski begitu, pendidikan di Papua Barat Daya masih menghadapi berbagai tantangan: dari infrastruktur yang belum memadai, biaya pendidikan tinggi, kurangnya tenaga pendidik berkualitas, hingga keterbatasan teknologi. Pemerintah terus berupaya mengatasi ini lewat berbagai program, termasuk pendidikan gratis dan peningkatan mutu pendidikan.
