Archipelagotimes.com – Tragedi memilukan terjadi di Padang Panjang, Sumatera Barat. Sebuah bus Antar Lintas Sumatera (ALS) dengan nomor polisi B 7512 FGA terguling usai diduga mengalami rem blong saat melintasi jalan menurun di kawasan Terminal Bukit Surungan, Selasa (6/5) siang. Insiden maut ini menewaskan 12 penumpang dan melukai 23 lainnya.
Bus yang mengangkut sekitar 35 penumpang itu tengah melakukan perjalanan dari Medan menuju Bekasi. Namun, di tengah perjalanan, bus kehilangan kendali dan terguling ke sisi kiri jalan. Dampaknya fatal—tujuh korban laki-laki dan lima perempuan meninggal dunia, termasuk dua anak-anak. Sementara korban luka terdiri dari 17 laki-laki dan 6 perempuan.
Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, langsung turun ke lokasi kejadian untuk memantau proses evakuasi sekaligus menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. “Kami pastikan evakuasi dan penanganan korban dilakukan dengan cepat dan maksimal,” ujar Kapolda di lokasi.
Proses evakuasi melibatkan personel gabungan dari Polres Padang Panjang, Basarnas, Damkar, BPBD, Satpol PP, Dishub, Brimob, PMI, dan warga sekitar. Para korban luka dilarikan ke RSUD Padang Panjang dan RS Yarsi untuk mendapatkan penanganan medis.
Akibat kecelakaan ini, arus lalu lintas di sekitar lokasi sempat dialihkan melalui jalur dalam kota untuk memperlancar proses penyelamatan.
Kapolda juga menegaskan komitmennya untuk memperketat pengawasan keselamatan transportasi di Sumbar. Ia mengimbau seluruh perusahaan otobus untuk rutin melakukan pengecekan menyeluruh terhadap armada mereka agar tragedi serupa tidak terulang.
Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dalam perjalanan darat, terutama di jalur rawan seperti Padang Panjang.
