Archipelagotimes.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Nusantara Anti Korupsi (NATO) menggeruduk Gedung Merah Putih KPK di Jakarta Selatan, Rabu (7/5/2025). Mereka datang dengan satu tuntutan: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta segera memeriksa Agus Rubiyanto, Bupati Tebo, atas dugaan keterlibatannya dalam skandal korupsi RAPBD tahun 2013–2015.
“Agus Rubiyanto saat itu menjabat sebagai Ketua DPRD Tebo. Kami mendesak KPK untuk tidak tutup mata. Dugaan keterlibatannya dalam suap RAPBD bukan hal baru,” tegas Koordinator Aksi, Daeng Iksan.
Menurut Iksan, Agus bahkan pernah secara terbuka mengakui adanya pemberian uang dua kali dalam persidangan kasus RAPBD di depan majelis hakim. “Ini bukan sekadar isu. Sudah ada pengakuan. Tapi kenapa belum juga ada kejelasan hukum terhadap beliau?” tambahnya dengan nada kesal.
Mahasiswa juga menyoroti manuver politik Agus Rubiyanto yang dikabarkan ingin maju sebagai Ketua DPD I Golkar Jambi. Mereka menilai langkah itu bertentangan dengan semangat antikorupsi. “Sangat ironis jika seseorang yang namanya berkali-kali disebut di pengadilan masih bisa melenggang di kancah politik,” ujar Iksan.
Lebih jauh, NATO mengungkap bahwa Agus pernah dipanggil KPK terkait kasus korupsi yang menjerat eks Gubernur Jambi, Zumi Zola (ZZ). Namun, setelah tiga kali diperiksa, status hukumnya masih belum jelas.
“Kami dari NATO mendesak KPK dan Kejagung segera bertindak. Periksa Agus Rubiyanto, keluarkan surat penyidikan, dan buka seterang-terangnya dugaan mega korupsi yang telah merugikan negara hingga miliaran rupiah,” pungkas Iksan.
