Archipelagotimes.com – Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Nusantara Anti Korupsi (NATO) menggelar aksi di depan Gedung Merah Putih KPK. Dengan spanduk dan pengeras suara, mereka mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi untuk segera memeriksa Agus Rubiyanto—mantan Ketua DPRD Kabupaten Tebo—atas dugaan mega-suap RAPBD Kabupaten Tebo periode 2013 hingga 2015.
“Kami sudah muak! Nama Agus Rubiyanto berkali-kali muncul di persidangan, tapi sampai sekarang KPK santai aja,” teriak salah satu orator di atas mobil komando. Mereka menekankan bahwa kasus suap ini merugikan negara miliaran rupiah dan menuntut kejelasan status hukum politisi Golkar tersebut.

Sorotan Utama Aksi
-
Pemeriksaan Ganda
Agus pernah mengakui di depan majelis hakim bahwa ia menerima dan membagikan uang suap dalam dua tahap berbeda. Namun, sampai hari ini belum ada tanda-tanda sprindik atau panggilan resmi berikutnya. -
Desakan Serius ke KPK & Kejagung
NATO menuntut KPK dan Kejaksaan Agung segera mengeluarkan surat perintah penyidikan (sprindik) dan menjadwalkan pemeriksaan Agus Rubiyanto tanpa alasan penundaan. -
Iringan Isu Politik
Di tengah hembusan kabar Agus berencana maju sebagai Ketua DPD I Golkar Jambi, mahasiswa mempertanyakan kredibilitas partai bila mencalonkan kader yang namanya kerap disebut di kasus korupsi.
Massa juga menyoroti fakta bahwa Agus sudah tiga kali dipanggil KPK dalam perkara yang melibatkan mantan Gubernur Jambi, ZA, namun hingga kini belum ada perkembangan berarti. “Jangan sampai proses hukum molor lantaran politisi kuat atau intervensi politik,” kata koordinator aksi menutup tuntutan.
NATO menegaskan akan mengawal perkembangan kasus ini hingga Agus Rubiyanto benar-benar diperiksa dan statusnya jelas. Jika KPK dan Kejagung terus berpangku tangan, mereka siap menambah tekanan—bisa lewat aksi yang lebih besar atau melaporkan lambannya proses ke lembaga pengawas independen.