Archidaily

Gubernur Riau Tegaskan Budaya Melayu Jadi Fondasi Pembangunan Masa Depan

×

Gubernur Riau Tegaskan Budaya Melayu Jadi Fondasi Pembangunan Masa Depan

Sebarkan artikel ini
Gubernur Riau
Gubernur Riau Abdul Wahid saat membuka Festival Seni Budaya Melayu Riau di Gedung Anjungan Seni Idrus Tintin, Senin (02/06/20225). (Sumber Foto - Mediacenter.riau.go.id).

Archipelagotimes.com – Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan komitmennya untuk menjadikan budaya Melayu sebagai pilar utama dalam pembangunan Provinsi Riau. Dalam sambutannya saat membuka Festival Seni Budaya Melayu Riau di Gedung Anjungan Seni Idrus Tintin, Senin (2/6/2025), Abdul Wahid menekankan bahwa pelestarian budaya harus diwujudkan dalam kebijakan nyata, bukan sekadar retorika.

“Saya telah mengusung tagline: Merawat Tuah, Menjaga Marwah. Riau adalah rumah besar bagi rumpun Melayu. Seperti pepatah lama: Takkan Melayu Hilang di Bumi,” tegas Wahid di hadapan para seniman dan tokoh masyarakat.

Menurut Gubernur, Riau tak bisa selamanya bergantung pada kekayaan sumber daya alam. Ia menilai bahwa kekuatan budaya yang abadi dan tak lekang zaman justru dapat menjadi fondasi pembangunan yang berkelanjutan.

“Di masa depan, kita tidak bisa hanya mengandalkan minyak, gas, dan hasil bumi. Budaya adalah kekuatan yang tidak akan habis dan bisa mendukung ekonomi daerah melalui industri kreatif,” ujarnya.

Lebih dari sekadar pelestarian, Abdul Wahid menargetkan agar kebudayaan Melayu mampu berkontribusi secara ekonomi dan hadir dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Ia menginginkan agar nilai-nilai budaya Melayu dapat diintegrasikan ke dalam tata kota, pendidikan, hingga industri seni dan kreatif.

“Kami ingin budaya Melayu hidup dalam kebijakan publik. Tidak hanya dipertontonkan dalam festival, tapi hadir dalam desain kota, dalam pola hidup masyarakat, bahkan menjadi bagian dari sektor industri,” jelasnya.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Pemerintah Provinsi Riau juga berencana melakukan penataan ulang Anjungan Seni Idrus Tintin. Gedung ikonik ini akan dijadikan pusat ekspresi seni dan budaya yang representatif dan ramah publik.

“Kami ingin tempat ini jadi pusat berkesenian yang nyaman. Anjungan ini adalah simbol ekspresi masyarakat Riau. Kita akan rawat bersama agar budaya dan agama dapat berintegrasi dalam kehidupan orang Melayu,” imbuhnya.

Festival Seni Budaya Melayu Riau kali ini menjadi panggung bagi seniman lokal dan komunitas budaya untuk menunjukkan kekayaan warisan Melayu yang masih hidup dan berkembang. Komitmen Gubernur Wahid menjadi sinyal kuat bahwa Riau tidak hanya melestarikan tradisi, tapi juga mendorongnya sebagai motor penggerak pembangunan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!