Archipelagotimes.com – Delapan pelajar yang diduga terlibat dalam aksi premanisme bersenjata berhasil diamankan oleh Tim Raga Polda Riau, menyusul viralnya rekaman video kekerasan di Jalan Delima, Pekanbaru. Penangkapan ini menjadi sorotan publik karena melibatkan pelajar yang masih berstatus sebagai siswa SMA dan SMP.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan, mengatakan bahwa penindakan dilakukan setelah pihaknya menerima informasi dari media sosial. Tim Raga yang dibentuk untuk menjaga ketertiban langsung dikerahkan untuk melacak dan menangkap para pelaku.
“Kami bergerak cepat setelah video viral. Tim Raga memang bertugas untuk menjamin rasa aman di masyarakat,” ujar Asep dalam konferensi pers, Senin (2/6/2025).
Dari delapan pelajar yang diamankan, lima di antaranya merupakan siswa SMA dan tiga lainnya adalah siswa SMP. Saat diamankan, mereka kedapatan membawa senjata tajam dan alat setrum. Lebih mencengangkan, dua dari mereka diketahui pernah terlibat dalam kasus kekerasan lain yang dikenal publik sebagai insiden “samurai Hawaii”.
“Beberapa dari mereka adalah residivis. Bahkan dua pelajar sudah pernah terlibat dalam kasus serupa, dan saat ini tengah menjalani proses hukum karena upaya diversi gagal,” ungkap Asep.
Dalam konferensi pers tersebut, lima pelajar SMA ditampilkan ke hadapan media. Sementara tiga pelajar SMP tidak diperlihatkan karena pertimbangan usia yang masih di bawah umur.
Polda Riau menegaskan komitmennya untuk menindak tegas segala bentuk aksi kekerasan dan premanisme, tak terkecuali yang melibatkan anak di bawah umur. Langkah ini diambil demi memberikan rasa aman bagi masyarakat serta menunjukkan bahwa hukum berlaku bagi siapa pun tanpa pandang usia.
