Archipelagotimes.com – Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan kebijakan diskon besar-besaran untuk transportasi publik mulai Rabu (4/6/2025). Mulai dari tiket pesawat, kereta api, hingga tarif tol, semuanya dipangkas dalam rangka paket stimulus ekonomi kuartal II.
Namun, kebijakan ini menuai respons kritis dari sejumlah pihak. Salah satunya datang dari Abdullah Kelrey, founder Nusa Ina Connection (NIC), yang menyebut diskon ini bukan sesuatu yang luar biasa.
“Ini sudah jadi kewajiban negara. Pelayanan kepada rakyat itu bukan kemurahan hati, tapi tanggung jawab. Jangan sampai rakyat cuma diprank lagi. Kalau bisa, bukan diskon—tapi gratis,” ujar Kelrey dalam keterangannya, Rabu (4/6).
Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa insentif ini digelontorkan bertepatan dengan musim libur sekolah. Tujuannya adalah mendorong pergerakan masyarakat dan meningkatkan belanja domestik.
“Diskon ini berlaku menyeluruh untuk semua moda transportasi—darat, laut, dan udara,” jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers di Istana Negara, Senin (2/6).
Kebijakan ini menjadi bagian dari strategi Prabowo untuk menggairahkan perekonomian nasional di tengah kekhawatiran terhadap pelambatan daya beli masyarakat.
Namun kritik dari masyarakat seperti yang disampaikan NIC mengingatkan bahwa diskon bukanlah solusi jangka panjang. Rakyat butuh pelayanan yang berkelanjutan, bukan sekadar gimmick musiman.
