Archipelagotimes.com – Forum Mahasiswa Pascasarjana Maluku Utara (FORMAPAS) resmi menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke-IV di Jakarta. Acara ini menjadi momen penting untuk regenerasi kepemimpinan dan pembentukan program kerja baru yang adaptif terhadap tantangan zaman.
Mubes yang dihadiri mahasiswa pascasarjana asal Maluku Utara se-Jabodetabek itu dibuka secara resmi oleh perwakilan Himpunan Keluarga Maluku Utara (HIKMU) Jabodetabek. Dalam sambutannya, Iradat Hi. Ismail, selaku Sekretaris OKK HIKMU dan Sekjen FAPII, menyampaikan beberapa pesan penting kepada jajaran pengurus baru FORMAPAS.
Iradat menekankan bahwa FORMAPAS harus mengambil peran lebih strategis sebagai aktor intelektual dalam ruang-ruang sosial. Mahasiswa diharapkan tidak hanya terlibat dalam kegiatan akademik semata, tetapi juga aktif melakukan pengawasan terhadap dinamika sosial dan kebijakan publik, terutama yang menyentuh kehidupan masyarakat Maluku Utara.
“FORMAPAS perlu hadir sebagai moral force, bukan sekadar massa force. Peran pengawasan sosial dan pendataan problem sosial sangat penting sebagai bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam pembangunan daerah,” tegas Iradat.
Lebih jauh, Iradat juga mengingatkan pentingnya FORMAPAS menjaga fokus terhadap isu-isu strategis daerah, khususnya terkait laju investasi dan pengelolaan sumber daya alam di Maluku Utara.
Menurutnya, FORMAPAS dapat menjadi jembatan akademik dalam mengawal eksploitasi sumber daya alam agar tetap berpihak pada kepentingan masyarakat lokal dan tidak merusak lingkungan.
Sebagai organisasi yang menaungi warga Maluku Utara di perantauan, HIKMU Jabodetabek berkomitmen mendukung penuh generasi muda daerah yang sedang menempuh pendidikan tinggi. Dukungan itu diwujudkan melalui kolaborasi program serta advokasi terhadap isu-isu strategis mahasiswa.
“Mahasiswa adalah aset perubahan. Ketika kampus dan organisasi saling bersinergi, maka lahirlah kekuatan intelektual yang mampu mendorong kemajuan daerah,” tutup Iradat.