INTERNASIONAL

Tarif Trump Bikin Geger! Begini Jurus Taktis Prabowo Lindungi Ekonomi RI

×

Tarif Trump Bikin Geger! Begini Jurus Taktis Prabowo Lindungi Ekonomi RI

Sebarkan artikel ini
Prabowo Subianto
Prabowo Subianto (Presiden Republik Indonesia).

Archipelagotimes.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bikin gebrakan baru di dunia perdagangan. Mulai Rabu (2/4/2025), Trump resmi memberlakukan tarif dasar 10% untuk hampir semua produk impor ke Negeri Paman Sam. Nggak cuma itu, Indonesia juga kena ‘Tarif Timbal Balik’ sebesar 32%!

Menanggapi hal ini, Presiden Prabowo Subianto nggak tinggal diam. Ia langsung tancap gas dengan tiga langkah strategis buat memastikan ekonomi Indonesia tetap tahan banting di tengah tekanan global.

  1. Perluas Jaringan Dagang, Biar Nggak Tergantung Sama Satu Negara

Langkah pertama yang diambil Presiden Prabowo adalah memperluas sayap dagang Indonesia ke berbagai penjuru dunia. Baru seminggu dilantik, ia langsung mengajukan keanggotaan Indonesia ke BRICS—aliansi ekonomi besar yang mencakup 40% perdagangan dunia.

Nggak berhenti di situ, Indonesia juga aktif dalam sejumlah perjanjian dagang internasional seperti:

RCEP (27% perdagangan global), CP-TPP, IEU-CEPA, I-EAEU CEPA, dan sedang proses masuk ke OECD (64% perdagangan dunia).

Di sisi bilateral, Indonesia juga sudah punya kerjasama dengan Jepang, Korea Selatan, Australia, Pakistan, Uni Emirat Arab, Iran, dan Chile. Strategi ini jelas bikin posisi RI makin kuat dan nggak gampang goyah di tengah dinamika dagang dunia.

  1. Genjot Hilirisasi SDA, Biar Nggak Cuma Jualan Bahan Mentah

Indonesia selama ini sering jadi ‘penjual bahan mentah’. Tapi di era Prabowo, itu mulai berubah. Fokus pemerintah sekarang adalah hilirisasi—alias memaksimalkan nilai tambah dari sumber daya alam kita.

Buktinya? Ekspor nikel dan produk turunannya melesat dari US$ 3,7 miliar di 2014 jadi US$ 34,3 miliar di 2022. Gokil, kan?

Untuk mendukung ini, Presiden Prabowo meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara pada 24 Februari 2025. Lembaga ini akan mendanai proyek hilirisasi di sektor strategis seperti:

Mineral dan batu bara,Minyak dan gas,Perkebunan, kelautan, perikanan dan kehutanan.

Dengan begitu, Indonesia bisa mandiri, ciptakan lapangan kerja, dan nggak melulu bergantung sama investasi asing.

  1. Dorong Konsumsi Lokal, dari Desa Bangkitkan Ekonomi Nasional

Kunci pertumbuhan ekonomi yang kuat ada di konsumsi rumah tangga. Makanya, Prabowo serius menggarap sektor ini. Salah satu program andalannya adalah Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar 82 juta penerima manfaat di akhir 2025.

Bukan cuma itu, pemerintah juga bakal mendirikan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) untuk:

Dorong ekonomi lokal,Buka jutaan lapangan kerja baru, dan mempercepat perputaran uang di desa.

Dengan konsumsi rumah tangga yang menyumbang 54% dari PDB nasional, langkah ini diyakini bakal jadi mesin utama penggerak ekonomi RI.

 Tegas dan Taktis di Tengah Badai Global

Menurut Deputi Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Noudhy Valdryno, strategi tiga jalur ini membuktikan kesiapan Indonesia hadapi guncangan global.

“Dengan membangun kemitraan dagang yang luas, mendorong hilirisasi SDA, dan memperkuat konsumsi domestik, Presiden Prabowo ingin pastikan Indonesia tetap melaju meski dunia sedang goyang,” ungkap Noudhy, Kamis (3/4).

Indonesia Siap Tancap Gas di Tengah Tekanan Global

Dengan strategi yang visioner dan berbasis kekuatan nasional, Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo siap menghadapi era perdagangan baru. Bukan cuma bertahan, tapi juga unjuk gigi sebagai kekuatan utama ekonomi Asia Tenggara, bahkan dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!